Kursi taman ini benda mati yang bisa berkisah
Saat dimana kamu memasangkan mahkota jiwamu padaku
Saat dimana bunga-bunga taman
menggoda kupu-kupu mungil itu
Saat dimana angin bersiul dan bersenda gurau dengan dahan pepohonan ditaman itu
Namun...
Gerimis memecah ruah pesona itu
Gemuruh kilat saling bersahutan
Sontak Aku berlari dan terdiam
.jpg)
"Kamu kenapa?" tanyanya.
"Ti..ti..dak..Ha..ha..hanya..." jawabku gemetar.
"Hanya apa?"
Tak ada satu katapun yang ku lontarkan untuknya
Aku hanya meringkuk membisu
berkali-kali dia sibakkan poni ku
dan memeluk erat tubuhku
Dia pun memecah sepi
Dan berkata, "Oke...Coba tengadahkan tanganmu sekarang"
"untuk apa?" tanyaku lirih.
"mereka itu jahat bisa menyakiti." bentakku lirih.
"Tidak akan, Percayalah padaku bahwa suatu yang kamu anggap menyakiti itu tak selama begitu menyakitkan. Kelak kamu akan rindu hal itu."
"Sekarang tatap percikan mereka dan dengarkan lantunan rinai mereka."
"Bukankah mereka selalu jatuh bersama?"
"Tapi, akankah mereka menyerah?"
"TENTU TIDAK!"
"Walaupun ada diantara mereka yang hanya menggenang dan berselimut penyesalan."
"Namun, tetap yang lainnya akan berusaha mencari dan mencari hingga bisa kembali ke langit dan dapat meraih pelangi penuh warna itu."
"So, now you can trust me dear?"
"Okay, I trust you dear!"