Akhir oktober itu kau beri ku berbagai kebahagiaan. Semenjak itu kau jaga diriku dengan baik tak pernah kau izinkan satu tetes air mata pun jatuh membasahi kedua pipiku, saat masa problematika waktu itu kau tak pernah absen untuk tak berada didekatku, saat guntur dan kilat yang saling besahutan serta awan yang kelam yang amat pekat dengan abu itu tak kau hiraukan sedikitpun dan kau beranjak dari bilikmu menuju bilikku hanya ingin melihat senyum manis serta tawa kecil dari bibirku karena tak kau izinkan rasa penat itu hinggap terlalu lama dihatiku.
Namun, dirimu berubah sejak bulan january itu. Jarang memberi kabar hingga sulit untuk kutemui, disekolah pun aku jarang mendapati senyum dan sapa darimu. Aku merasa dirimu jauh meski sebenarnya jarak kita dekat :'( Mengapa? ada apa dengan dirimu? Tahukah kamu, bahwa aku disini gelisah, bimbang, dan bingung dengan sikapmu. Kamu gantungkan hubungan kita, aku ini wanita dan butuh kepastian.
Sejak itu, aku memilih diam.. Papah, bunda dan orang rumah serta teman-teman ku dikelas pastinya aneh melihat kediaman ku, karena orang-orang sebelumnya mengenalku dengan sosok yang selalu ceria, tak bisa diam dan sorak sorai dengan nada gembira selalu ku ucapkan ketika mengucap selamat pagi pada kedua orang tuaku dan saat aku memasuki kelas.
Waktu SMP saja aku disebut pelipur lara karena sifatku yang mendahulukan kebahagiaan orang lain dengan mendegarkan curahaan hati ibundaku tersayang, teman-temanku, adikku dan kakak kelasku yang sudah seperti kakaku sendiri karena waktu itu aku berprinsip jikalau orang disekitarku bahagia tentunya aku turut bahagia meskipun terkadang aku sering menyimpan penat dan pilu sendiri. Aku tak mau berbagi penat dan pilu itu pada mereka karena aku tak ingin merepotkan mereka :')
Tak jarang bunda memarahiku hanya karena aku lebih mementingkan orang lain daripada kepentingan ku sendiri, aku sadar itu tapi aku berfikir belum tentu esok hari aku bisa membahagiakan orang terdekat dan orang tersayang ku, mereka semua merupakan pelengkap dalam kehidupan ku jika mereka tak bahagia apa gunanya diriku berada didekat mereka jika hanya mementingkan diriku sendiri.
Kekosongan itu diawali pada bulan maret, aku telah memutuskan bahwa lebih baik kita tak berhubungan lagi jika dirinya saja sudah terlihat setengah hati menjalani hubungan ini. Dan sejak itu aku lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah dan mencari kesibukan yang bisa membuat ku lupa dengan dirimu.
Senja tadi aku lihat awan kelam diselimuti abu yang pekat, tak lama rintik hujan turun berderaian dari langit yang kelam itu. Aku segera mencari kesibukan karena jika aku terdiam kenangan itu akan berputar ulang kembali.. Tapi apalah daya ingatan itu sangat kuat dan kokoh bertengger diotakku. Aku selalu bertanya-tanya pada tuhan, "mengapa dahulu kau izinkan aku mempunyai perasaan padanya?" dan "mengapa orang-orang menyebutkan bahwa aku menyesal setelah bersamanya?" dengan lantang suara hatiku mengucap AKU TAK PERNAH MENYESAL SEDIKITPUN.
Kalian tau mengapa? aku telah mengenal dirinya. Dia tak seperti yang kalian omongkan dia sosok laki-laki yang bertanggung jawab tapi hanya saja dia sedikit keras kepala dan terkadang tidak dapat mengontrol emosinya.
Disini, aku tak akan menyalahkan siapapun. Aku paham bahwa tuhan lebih tau mana yang lebih baik yang dipilihnya dan diperuntukkan bagiku hanya masalah waktu saja. Namun, aku ingin pengertiannya ya wahai para mantan tersayangku. Tak semudah membalikkan telapak tangan untuk melupakan semua kenangan kita dimasa lalu itu, terserah kalian mau bilang aku bocah atau apalah tapi memang begitu diriku "sukar untuk melupakan hal sekecil apapun jika itu sudah memikat rasa suka dan sayang"
Dear Rainy, mengapa harus muncul lagi semua itu dalam benakku? ataukah ini semua hanya sugesti semata? entahlah aku tak paham mengapa jadi begini. Mungkin memang benar aku mempersulit diri sendiri untuk lupa dengan kenangan itu. Dan.....konsekuensi yang harus aku dapati yaitu menerima bahwa "Kenangan itu Menyakitkan"
- Alasanku menuliskan flashfiction sekarang ini karena tepat sekarang tanggal 31 oktober. Yang berarti hari jadiku sama dia tahun lalu. Semoga tanggal 31 oktober selanjutnya aku telah lupakan masa lalu kita itu ya :")